KUKIRA SEMPAT

Pagi itu sedikit rintik, lalu kuteruskan. Perlahan sedikit kuyup, lalu akan sampai. Sedikit berlari kecil, lalu sampai. Ku usahakan sekeras ini ya karna kukira sempat. Sempat setidaknya dapat. Lalu yang di kira tak secuil pun yang di angan. Yasudah, mungkin bukan pekerja yang pas jadi kurang. Mungkin bukan pengusaha yang cocok jadi bangkrut.Setelahnya kucoba lagi. Ya, mungkin sok jadi tak mau kalah. Aku sudah berkeliling. Kupersiapkan matang matang biar nantinya sempat. Tiga bulan lagi, kendaraan sudah kusiapkan baik baik. Makanan, urusan gampang. Uang, aku punya berapa pun. Aku berlatih evakuasi. Kubaca lagi lalu kuhafal, per huruf, per kata, per kalimat, titik, koma, garis miring, Yaa aku hafal. Sebulan lagi, kurasa semua sudah matang, Ahh, kucoba lagi saja semuanya,  takutnya kan lupa. Aku berlatih evakuasi, kubaca dan kuhafal. Tiap huruf, kata, kalimat, titik, koma, garis miring. Yah kudapat satu lagi halaman tiap tiapnya aku sudah hafal. Baik begadangku sudah cukup. Seminggu lagi, mungkin tinggal istirahatnya.. Tidur saja aku, istirahat. Lalu kukira istirahatku cukup. Aku bangun, bergegas. Aku berangkat, kukira tanggalnya sudah terlalu pagi. Jadi tak mungkin aku terlambat. Sudah akan sampai. Pasti sempat. Lalu sampai. Tak sempat. Aku ketiduran delapan hari. Aku tak sempat. Aku telat sehari. Padahal, kukira sempat.....