Berdiri tegak dengan hidung lancip, tegas
Kharismamu menarikku terjun pada kekaguman
Menempatkan lensa mataku tepat padamu
Lalu, seperti ada sesuatu yang meledak di hati
Senyum simpul yang melumerkan suasana
Senyummu yang makin membuatku tegang
Pesonamu benar benar membuatku kagum
Selaksa rasa kagum yang meledak ledak
Di tingkat para dewa aku mengagumi, sungguh
Hingga nyaliku ciut ditelan kagum
Hingga ledakan ledakan berujung pada diam membisu
Berpapasan denganmu berujung diam mematung
Bicara denganmu berakhir kikuk
Seserius itu rasaku yang bersungguh sungguh
Tukang tak perasa..
Baguslah kamu tak merasa
Biar salah tingkaku ini kutangani sendiri
Dengan caraku sendiri
Dari sudut pandangku sendiri
Tak usah dirasa, semoga tak merasa
Kharismamu menarikku terjun pada kekaguman
Menempatkan lensa mataku tepat padamu
Lalu, seperti ada sesuatu yang meledak di hati
Senyum simpul yang melumerkan suasana
Senyummu yang makin membuatku tegang
Pesonamu benar benar membuatku kagum
Selaksa rasa kagum yang meledak ledak
Di tingkat para dewa aku mengagumi, sungguh
Hingga nyaliku ciut ditelan kagum
Hingga ledakan ledakan berujung pada diam membisu
Berpapasan denganmu berujung diam mematung
Bicara denganmu berakhir kikuk
Seserius itu rasaku yang bersungguh sungguh
Tukang tak perasa..
Baguslah kamu tak merasa
Biar salah tingkaku ini kutangani sendiri
Dengan caraku sendiri
Dari sudut pandangku sendiri
Tak usah dirasa, semoga tak merasa
0 komentar:
Posting Komentar