Minggu, 10 Juli 2016

Ada yang takkan terisi lagi

Diposting oleh Unknown di 11.30 0 komentar
Ada yang kosong
Ada yang takkan terisi lagi
Lalu kita hanya bisa mengingat kembali
Ada yang takkan terisi lagi
Lalu aku hanya mampu menungggu
Ada yang takkan terisi lagi
Lalu kenangan kenangan datang kembali
Ada yang takkan terisi lagi
Lalu aku hanya diam
Ada yang takkan terisi lagi
Meskipun aku memaksa hingga jatuh
Ada yang takkan terisi lagi
Saat kamu membuat keputusan
Ada yang takkan terisi lagi
Ketika kamu melangkah keluar
Ada yang takkan terisi lagi
Ketika kamu mulai tak ingat
Ada yang takkan terisi lagi
Karena kamu tak mengisinya
Ada yang takkan terisi lagi
Karena yang lain tak mampu mengisinya

Kamis, 07 Juli 2016

KAGUM

Diposting oleh Unknown di 01.35 0 komentar
Berdiri tegak dengan hidung lancip, tegas
Kharismamu menarikku terjun pada kekaguman
Menempatkan lensa mataku tepat padamu
Lalu, seperti ada sesuatu yang meledak di hati
Senyum simpul yang melumerkan suasana
Senyummu yang makin membuatku tegang
Pesonamu benar benar membuatku kagum
Selaksa rasa kagum yang meledak ledak
Di tingkat para dewa aku mengagumi, sungguh
Hingga nyaliku ciut ditelan kagum
Hingga ledakan ledakan berujung pada diam membisu
Berpapasan denganmu berujung diam mematung
Bicara denganmu berakhir kikuk
Seserius itu rasaku yang bersungguh sungguh
Tukang tak perasa..
Baguslah kamu tak merasa
Biar salah tingkaku ini kutangani sendiri
Dengan caraku sendiri
Dari sudut pandangku sendiri
Tak usah dirasa, semoga tak merasa

Minggu, 13 Maret 2016

GITAR BOLONG

Diposting oleh Unknown di 07.23 0 komentar


Bernostalgia dibawah randu tua.
Sore sebelas mei.
Berdua ditambah gitar bolong hitam.
Saling memuja tulisan.
Saling tak menyangka kembali bertemu
Dibawah randu yang pura pura diam.
Dengamu saling mengingat dan berandai.
Bernyanyi dan mengode lewat lirik.
Hai pria bergitar bolong hitam.
Sajak sajakmu menyatu dengan nada.
Melodi gitar bolongmu membuat rona.
Satu setengah jam menuntun angin sore.
Benostalgia denganmu sungguh manis.
Hingga gelap pun tak terasa.
Melodi gitar bolongmu membuat beku.
Gitar bolongmu membuat terbang ke masa lampau.
Jauh ke masa itu.
Lalu enggan menyadari itu sudah lampau.
Rasanya tak ada yang berubah.
Jika kembali duduk di randu tua.
Lalu berlagu bersama dengan gitar bolongmu.

*imaji gila pecinta gitar bolong (13/3/16)

Jumat, 11 Maret 2016

DANDELION

Diposting oleh Unknown di 05.40 0 komentar

Si mungil bertopi putih.
Sang prajurit angin.
Salju di musim semi.
 Dandelion..
Bungaku antar semak belukar.
Tak sewangi melati.
Tak seanggun anggrek.
Tak seindah melati.
Setangkai dengan ribuan harap.
Dandelion..
Si kecil dan rapuh.
Si kecil yang tertutup ilalang.
 Si rapuh yang terbawa angin.
Dandelion.
 Hidupku terserah angin yang membawa.
 Aku tegak dihimpit ilalang. 
Lalu terbawa angin dan jatuh bebas.
Dijatuhkan dan kembali memulai.
 Memulai hidup lagi, tegak lagi.
 Dandelion..
Pesonamu antar lembah dan belukar
Rapuhmu bak hembusan angin nan sejuk
Setangkai berkabung dengan ribuan harap

 *untukmu.. aku tulus, setulus dandelion.

Rabu, 09 Maret 2016

SECANGKIR KOPI ACAK ACAKKAN

Diposting oleh Unknown di 09.59 0 komentar
Malam malam dingin
 Malam malam sepi
Sendiri dengan angin jadi bisu
Kalut kemelut rasa makin beradu
 Segala peluh sehari jadi satu,marah..
Wahai secangkir kopi pahit
Jamahi dan tenangkan aku
Benahi aku yang makin kacau
Biarkan semerbakmu jadi penenang
Buai emosiku jadi larut dengan pahit
Manis pahit terasa nikmat
Wahai secangkir hitam pekat
Aromamu tajam melekat
 Aromamu menari nari manis
Dasar secangkir kopi
Duduk di teras denganmu jadi syahdu
Meski hanya duduk denganmu
Wahai secangkir kopi
Kau penuh di kertasku
Hitam pekatmu penuh di syairku
Pahit lekatmu lengkap di baitnya
Semerbak aromamu mengalir di sajakku
Dasar kopi pahit
Sajak sajakku makin mencintaimu
Senikmat pahitmu di rasa
Sajak sajakku kian meradang
Semerbak aromamu yang kian merasuk
Wahai kopi hitam
 Ini sajakku karenamu
Kacau, sekacau pahitmu
Tapi entah, kurasa manis

Sabtu, 06 Februari 2016

TERUNTUK PEMILIK MASA DEPAN

Diposting oleh Unknown di 13.03 0 komentar
Kepada pejuang masa mendatang
Doaku menghujani malam malam
Semoga kalian tak menyerah pada arus
Eratlah pegang asumsi dan harapan
Bermimpilah dan bersenang senang
Doaku pada kalian yang menari nari dengan bintang
Kawan kawan pekerja yang tangguh
Mimpi mimpimu adalah lampu terang
Semangatmu pembakarnya
Sudahlah jangan basa basi
Berterbangan sana dengann mimpii mimpimu
Berlarianlah dengan daun daun mimpimu
Sungguh, aku mencintai kalian sepenuh semangatmu
Sungguh, doaku bersungguh sungguh teruntuk yang tangguh seperti kalian

\JANUARI, TUJUH, 2016 


Sabtu, 23 Januari 2016

TERUS TERANG

Diposting oleh Unknown di 07.24 0 komentar
Mengenangmu kembali sungguh menggelitik
Rasanya ingin menertawai diri sendiri
Rasanya meskipun sudah selesai, tapi ingin dikatakan
Ingin memberitahumu meskipun dengan bicara bohong
Segala marah dan cemburu yang meraung
Segala rindu dan rasa yang meluap luap
Wahai kamu, remaja ini akan berterus terang..
Setitik naifku dengan jujur dan sadar memilihmu
Meski seutuhnya asumsiku menolak
Meski dengan sadar aku jelas jelas benci,
Tapi..
Sungguh, tanpa sadar mataku memilih potretmu
Sungguh, tanpa sadar  mulutku senang membicarakanmu
Sungguh, tanpa sadar ia menyimpanmu disini
Hai, rasanya aku belum pernah se-bergetar ini
Kelu ketika saling beradu kata
Malu keika saling beradu mata
Kemudian mencari ketika tak bertemu
Hai kamu yang tak perasa
Bacalah dan ingat ingat dengan baik
Karena remaja ini tak bererus terang dua kali
Karena remaja ini segera beranjak ke yang lain

Hai kamu,
Pemilik senyum sempurna
Pemilik mata seramah pelangi
   

Jumat, 08 Januari 2016

LIMABELAS ENAMBELAS

Diposting oleh Unknown di 07.35 0 komentar
Merangkai...
        Pagi bukan seperti pagi. jika berlima dan pergi kemana-mana. Jika bertiga dan menerawang . Menerangkan gila dan bersenang senang. Mengisahkan haus dan jauh. Mereka menitipkan kenangan yang tak boleh di lupakan. sentakan, celoteh, atau sekedar respon singkat harus diingat. Lalu, jika sudah mulai bosan.. Ah, tidak ada bosan dengan mereka. Melompat sana melompat sini. Ban kempes dan hujan berarti bersenang senang. Tertawa dan berteriak. Berlari lari dan mendorong ke kubangan. Bukankah ini masa masa menyenangkan. Dengan yang ini atau bersama yang itu. Kukira waktu itu menyenangkan tapi sekarang juga menyenangkan. Bersama yang dulu dan sekarang sama sama berarti. Bukankah rakus jika meminta dua duanya. Tidakkah salah jika melepas salah satu.Tidak, sudah terbiasa dengan orang orang yang tak mau dipersulit dan mempersulit. Mereka meng iyakan untuk larut dan kembali bersenang senang.

Kembali mengingat....
       Yang satu datang dengan berandai andai. Kemudian satunya menghampiri dengan komedi. Menemui dan berbincang bincang dengan dua topik yang jauh. tetap saja seteguk kopi menyatukan. Satu satu mulai pergi satu yang lain mulai datang. Dekat jauh sudah jadi basa basi. Mereka adalah kawan masa ke masa. Bersenang senang dan tertawa dangan cara masing masing. Terbang jauh dan berjelajah dengan mimpi dan imajinasi. Merangkai rangkai yang tak mungkin. Berandai andai yang tak masuk akal. Bukan dibilang omong besar tapi sering di bilang anak gila.

Bersekutu dengan kalian sangat berbeda. pengasumsi yang aneh, pembicara yang nyeleneh. Salah jika biasa saja



PEMUJA RIBUAN BINTANG

Diposting oleh Unknown di 06.55 0 komentar
Jika aku adalah fajar
Jika aku adalah senja
Bukankah takdirku menjadi terang
Tidakkah terang ada karena gelap
Untuk sosok sejuta mimpi
Untuk pemuja ribuan bintang
Langitmu seluas sapuan matamu
Langitmu tak pernah penuh, kan
Tuangkan semua bintangmu
Terutup mendung jangan jadi pilu
Mendungnya tak seluas langitmu
Mendung pun lekas tersapu angin
Pemuja ribuan bintang...
Angkasamu adalah rumahmu
Terbang terbanglah dan kejar
Berlarilah jauh dan temui
Bintang bintangmu menunggumu


ZS




 

Ulasan kisah Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting