Selasa, 07 April 2015

HANYA LIMABELAS, BERTIGA

Diposting oleh Unknown di 11.57 0 komentar

Tiga orang. Tiga 15 belas tahun. Tiga kisah dan drama. Tiga yang tertawa dan senang. Tiga yang rumit dan berkaca. Tiga dan musik dan film. Tiga dengan nyata dan opini. Tiga dengan kalimat kalimat dan berhitung. Tiga dari rival lalu teman. Tiga yang merekat karena olok olok. Tiga yang hidup dari kalangan minimum. Tiga yang gila, konyol.  Tiga yang kokoh dalam kisah harapan. Tiga yang berasumsi “all i have to do is dream”. Mimpi yang mengawankan para rival. Mimpi yang meluruskan benang merah yang rumit dan kusut. Mimpi yang mengadu dan menyatu tiga 15 tahun ini. Mimpi yang mengantar pada tiga dan sebenarnya. Tiga, mimpi yang sebenarnya. Bertiga yang sebenarnya di awali pelik. Bertiga yang di pertengahan pun pelik. Bertiga yang di akhir tak pernah. Jika ingat di siang dan menulis album tertulis. Jika ingat di petang mengalun nyanyian dan cerita. Jika ingat celoteh yang kini makin redup. Jika ingat pada kisah yang di buat buat. Jika ingat. Saat dulu masa segalanya berbicara. Saat dulu segalanya perlu terkenang. Saat dulu dan janji janjinya. Dulu dan sekarang. Sekarang pun masih. Masih sepi, tapi sama. Sekarang masih, tapi sedikit canggung canggung dan mematung. Mematung dan diam. Akhirnya bicara yang basa basi. Akhirnya berkata omong kosong. Mungkin mulai larut pada waktu. Terkadang yang di rencanakan itu mulai remang dan pudar. Dan terkadang makin sering dan selalu, yang di ucap sekian kali lupa karena banyak bicara. Saat saat yang sempat senang dan sekarang biasa saja. Waku yang menghakimi. Tak sekali ada “selamat tinggal” yang kemudian mengasingkan. Waktu yang larut yang meyibukkan. Sibuk jadi berpesan dan berkata  pun tak sempat. Akhirnya mimpi bersama kini berbuah ambisi dan berkejaran niatan. Mimpi yang meluruskan “kita”. Kita dan konyol dan gila. Kita dan cerita dan harapan. Mimpi yang kini makin mengeras. Mimpi yang kini berjauhan “kita”. Kita dan ambisi dan mau. Kita, dan kita? Semua tenang kita. Tiga yang kini menjelang 16 tahun. Tiga yang kini tak lagi beratap harapan yang sama. Tiga yang bukan lagi kisah, opini dan celoteh. Kita bukan buku dari lembaran lembaran yang di jilid. Kita bukan buket dari bunga bunga yang di tali satu. Kita bukan warna warna dalam satu lukisan. Kita adalah kita. Lembaranku dan lembaranmu. Bungaku dan bungamu. Warnaku dan warnamu. Sama yang tak berikatan. Sama yang tak se iya, sekata. Kita sama. Bertiga masing masing. Bertiga di ruang itu, masing masing di sikap yang searah. Bertiga jika sempat dan masing masing mengadu mimpi, lalu bertiga jika puas dan lelah.
 

Ulasan kisah Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting